Yogjakarta- Prestasi tingkat internasional kembali berhasil ditorehkan mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika Undiksha (Mahapati). Kali ini datang dari ajang “World Youth Invention and Innovation Awards (WYIIA) yang berlangsung di Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta pada 22-26 Agustus 2022. Empat tim yang berlaga dalam kompetisi ini adalah : Tim AR Subak diketuai oleh Putu Dimas Pramudita (PTI) dengan tiga anggota I Gede Engga Suandita (Ilmu Hukum), Komang Cahayani Putri (Akuntansi), dan Ni Luh Putu Divya Jyoti Mahardika (PGSD), dengan dosen pembimbing Dr. Ketut Agustini.,S.Si.,M.Si. Tim ini membawa karya berupa Augmented Reality Subak. “Dengan teknologi AR Subak, pengunjung akan memperoleh informasi mengenai beberapa koleksi museum dari narator dengan tampilan tiga dimensi melalui telepon seluler setelah memindai QR code atau kode batang”, ungkap Dimas, Jumat (26/8/22). Karya dengan inovasi tinggi ini berhasil meraih medali emas dan IYSA Special Award.
Tim Safheld diketuai oleh I Gusti Nyoman Anton Surya Diputra (PTI) dengan tiga anggota I Made Deon Virgananta (PTI), Putu Zasya Eka Satya Nugraha (PTI), , dan Ketut Nova Wirya Dinata (PTI), dengan dosen pembimbing I Ketut Andika Pradnyana, S.Pd., M.Pd. Tim ini membawakan karya yang berjudul Smart Safety Helmet Detector based on Yolov4- Tiny to Prevent Accident in Construction Area. Inovasi ini adalah sistem deteksi safety helmet untuk menjaga keselamatan dan keamanan kepala pekerja konstruksi.”Keunggulan produk ini mampu mendekteksi secara otomatis dikenakan atau tidak dikenakannya safety helmet,” jelas Anton saat dikonfirmasi, Jumat (26/8/22). Karya ini berhasil meraih medali perak.
Tim Electro Wand diketuai oleh Kadek Wira Adi Saputra (PTI), dengan anggota Komang Cahayani Putri (Akuntansi), Ni Luh Putu Divya Jyoti Mahardika (PGSD). Tim ini membawakan karya yang berjudul “Electro Wand: An Arduino-Based Learning Practicum Tool for Elegtromagnetic Wave Detection”. Electro Wand merupakan media pembelajaran berupa alat praktikum berbasis arduino yang digunakan untuk mendeteksi radiasi gelombang elektromagnetik dan membantu siswa menemukan radiasi dari gelombang elektromagnetik dalam percobaan proses pembelajaran. “Alat praktikum berbasis arduino dapat membantu siswa lebih cepat memahami materi pembelajaran yang belum tersedia pada mata pelajaran Fisika dan diharapkan mampu meningkatkan kemampuan aspek psikomotorik siswa atau siswa tersebut” jelas Wira saat dikonfirmasi, Jumat (26/8/22). Melalui karya yang ditampilkan tersebut, dibawah bimbingan Ida Bagus Nyoman Pascima, S.Pd., M.Cs berhasil meraih medali perunggu.
Tim Simobi diketuai oleh I Komang Yuda Muliawan (PTI), dengan anggota Komang Cahayani Putri (Akuntansi), Pande Eka Putri Pradnyani (Pend. Bahasa Inggris) dan Putu Dimas Pramudita (PTI). Tim ini membawakan karya yang berjudul SIMOBI: Solar Hydroponic Monitoring System Based on Internet of Things (IoT). “Produk yang dirancang adalah sistem pemantauan berbasis internet of things (IoT) yang digunakan untuk memantau solar hidroponik, memudahkan pengecekan media air (pH, TDS, suhu, dan ketinggian) dan terdapat pengaduk dalam pemberian nutrisi secara otomatis ( auto feeder) untuk efisiensi waktu, ruang dan energi”, ujar Yuda saat dikonfirmasi, Jumat (26/8/22). Melalui karya yang ditampilkan tersebut, dibawah bimbingan I Gede Bendesa Subawa, S.Pd.,M.Kom berhasil meraih medali perak.
Koorprodi Pendidikan Teknik Informatika, Dr. phil. Dessy Seri Wahyuni, S.Kom., M.Eng. memberikan apresiasi atas prestasi yang diraih oleh Mahapati. Dengan terus bertambahnya Mahapati yang berprestasi dapat menginspirasi mahasiswa yang lain untuk memunculkan ide-ide yang bisa dikembangkan untuk memecahkan persoalan yang tengah terjadi di masyarakat. “Tentu dengan adanya mahasiswa PTI yang berprestasi ini menjadi salah satu cara untuk menginspirasi mahasiswa yang lain. Dengan ilmu yang diajarkan oleh para dosen, harapannya adalah mahasiswa bisa mengembangkan ide-ide kreatif nya untuk membantu permasalahan yang ada di masyarakat” pungkas Dessy Seri Wahyuni. (an)