Laboratory of Cultural Informatics (LCI) awalnya dikenal sebagai Laboratorium Sistem Cerdas yang dibangun pada tahun 2007 ketika Jurusan Pendidikan Teknik Informatika dibuka di Universitas Pendidikan Ganesha.

src=”https://www.youtube.com/embed/eoNyPBMdewo” width=”760″ height=”515″ frameborder=”0″ data-mce-fragment=”1″>

Beberapa aspek potensi kearifan lokal Bali sangat relevan dengan perkembangan pendidikan modern, salah satu contohnya melalui penelitian yang dilakukan oleh Pak Windu Antara Kesiman dan Bu Ketut Agustini, yang diterbitkan dalam Journal of Information Technology Education tahun 2012 dengan judul The Implementation of Hypertext-Based Learning Media for a Local Cultural Based Learning telah dipresentasikan dalam International Conference di Portugal yang intinya adalah Pembelajaran berbasis budaya lokal dengan menggunakan konsep kearifan lokal SUBAK dalam materi Sistem Operasi dalam Ilmu Komputer. Adanya kearifan lokal, seharusnya dapat diperhatikan dalam pengembangan konsep teknologi berbasis budaya.

Fokus utama kami adalah melestarikan warisan budaya Bali melalui teknologi sebagai social media promotion untuk distribusi di seluruh dunia, kemudian untuk menarik minat orang-orang untuk belajar, dan mengeksplorasi minat mereka terhadap warisan budaya bali.

Setelah beberapa tahun proses pembentukan grand design dari research program untuk laboratorium kami, maka laboratorium ini akhirnya fokus dalam pengembangan program aplikasi yang berkaitan dengan budaya, sehingga secara resmi di tahun 2014 Laboratorium kami akan dikenal sebagai Laboratory of Cultural Informatics (LCI). Beberapa fokus utama area research dari LCI adalah

  1. text to speech and peterjemah bahasa Bali
  2. Image Processing Area yang difokuskan di Balinese character recognition
  3. document analysis of balinese manuscript
  4. Augmented Reality application mengenai budaya Bali
  5. 3D Animation bertemakan budaya Bali
  6. Tourist information system berbasis WEB, GIS, dan Mobile.
  7. Game dan aplikasi mobile budaya Bali.

Beberapa produk budaya yang telah dihasilkan mampu menjadi juara dalam lomba di tingkat nasional, salah satunya AR Book Barong yang berhasil menjadi juara 1 lomba Software Development dalam Pagelaran Mahasiswa Nasional bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi (GEMASTIK) di ITB, Bandung tahun 2013. Game JEGOG Juara 2 lomba Software Development juga dalam TECHNOCORNER di UGM, Yogyakarta tahun 2014 dan juga menjadi Nominator Indonesian ICT Award (INAICTA) 2014 oleh Kementrian Komunikasi dan Informasi di Jakarta tahun 2014. Selain itu produk-produk budaya yang telah dihasilkan telah dipresentasikan di konferensi baik skala nasional maupun internasional. Salah satunya Produk budaya Augmented Reality Book kita telah berhasil diseminarkan di dalam International Conference of Culture and Computer Science di Berlin, Jerman tahun 2014.

Saat ini Kerjasama yang sedang kami bangun adalah pengajuan program kerjasama STIC-Asie yang melibatkan Prancis, Vietnam, dan Indonesia (PTI) untuk penelitian Lontar Bali, kemudian kami pun sedang menjajaki kerjasama dengan Museum Bali untuk pengembangan sistem informasi yang diharapkan akan membuka peluang untuk memperoleh banyak topik penelitian baik bagi dosen maupun mahasiswa dalam bidang budaya.

Untuk peresmian Laboratory of Cultural Informatics, maka kami mengundang Ketua Jurusan Pendidikan Teknik Informatika dan seluruh staf jurusan PTI untuk tampil di atas panggung untuk ikut dalam peresmian Laboratory of Cultural Informatics.

src=”https://www.youtube.com/embed/oushBv_OWyA?list=PL6PZBIekQVMvJ9F-f4qJwZLWnJ7aWtpdd” width=”560″ height=”315″ frameborder=”0″ data-mce-fragment=”1″>

src=”https://www.youtube.com/embed/qWsX9v7ZURg?list=PL6PZBIekQVMudJ6tiGW7dbjPcfzWY3Xr1″ width=”560″ height=”315″ frameborder=”0″ data-mce-fragment=”1″>