Semarang – Perkumpulan Ahli Pendidikan Teknologi dan Kejuruan Indonesia (PAPTEKINDO) kembali menggelar pertemuan dengan menghadirkan 18 universitas dan ribuan peserta dari seluruh Indonesia di auditorium Universitas Negeri Semarang (UNNES) pada Kamis (13/7/2023). Pendidikan Teknik Informatika juga turut hadir dalam acara tersebut, dengan mengirimkan satu delegasi yaitu Ida Bagus Nyoman Pascima, S.Pd., M.Cs. Selain itu juga hadir Wakil Dekan 1 Prof. Dr. Ketut Agustini, S.Si.,M.Si dan dosen di lingkungan Fakultas Teknik dan Kejuruan
Pertemuan tersebut merupakan bagian dari konferensi internasional yang diadakan oleh PAPTEKINDO dengan tema “Link And Match between TVET and industry needs in supporting Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Program.” Konferensi ini diselenggarakan secara bersamaan dengan The 5th Vocational Education International Conference (VEIC).
Acara tersebut menjadi wadah bagi para ahli pendidikan teknologi dan kejuruan, baik dari universitas maupun industri, untuk berbagi pengetahuan, pengalaman, serta terlibat dalam diskusi seputar implementasi program-program pendidikan kejuruan di Indonesia. Konferensi internasional ini juga memberikan kesempatan kepada peserta untuk menjalin kerja sama dan memperluas jejaring profesional dalam bidang pendidikan teknologi dan kejuruan.
Acara ini menghadirkan narasumber, antara lain rektor UNNES Prof Dr Martono, Dirjen Pendidikan dan Guru Prof Dr Nunuk Suryani, Direktur Sekolah Tinggi Vokasional Dr Wardhani Sugianto, Pakar Industri dari Universitas Kesetsart Thailand Prof Dr Kingkiti Pusavat, dan Pakar Pendikan Teknik dan Vokasi Universitas Tun Hussein Onn Malaysia Assoc Prof Dr Allas Bin Massek.
PAPTEKINDO sebagai penyelenggara acara ini berharap bahwa konferensi internasional ini dapat menjadi platform kolaborasi yang berarti antara universitas, industri, dan pemerintah dalam memperkuat pendidikan teknologi dan kejuruan di Indonesia. Dengan adanya pertemuan ini, diharapkan terjadi sinergi antara dunia pendidikan dan dunia industri untuk menghasilkan lulusan yang siap menghadapi tuntutan pasar kerja yang semakin kompleks dan beragam.
Pertemuan yang dihadiri oleh ribuan peserta dan 18 universitas ini menunjukkan minat yang tinggi terhadap pendidikan teknologi dan kejuruan di Indonesia. Melalui konferensi ini, diharapkan akan lahir ide-ide inovatif, kerja sama yang kuat antara lembaga pendidikan dan industri, serta pembaruan kurikulum yang relevan dengan kebutuhan pasar kerja. Semua ini bertujuan untuk menciptakan generasi yang siap menghadapi tantangan dan bersaing di era globalisasi yang semakin maju. (an)