Gianyar – Sejumlah 3 mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika dari Kelas International atas nama Nanditha, Wisma, dan Sapta terlibat dalam program Diversity Voyage di Bali yang diselenggarakan oleh GiFT (Global Incubation x Fostering Talents). Program ini merupakan hasil kerjasama dengan Toyo University, Jepang, yang berfokus pada Pendidikan Kewarganegaraan Global dan bertujuan memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk menjelajahi keragaman dan berdiskusi akademik dengan mahasiswa dari luar negeri. Kegiatan ini berlangsung di Ubud mulai tanggal 21 hingga 26 Maret 2024.
Program ini telah membuka jalan menuju pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG) melalui partisipasi mereka dalam program “Diversity Voyage” bersama Universitas Toyo di Jepang. Program ini tidak hanya memberikan pengalaman belajar yang berharga bagi para mahasiswa, tetapi juga berkontribusi pada beberapa SDG yang ditetapkan oleh PBB. Salah satu SDG yang ditekankan dalam program ini adalah SDG 4: Pendidikan Berkualitas. Dengan menghadiri berbagai kegiatan akademik dan budaya, para mahasiswa mendapatkan kesempatan untuk memperluas pemahaman mereka tentang keberagaman budaya dan pendidikan kewarganegaraan global. Hal ini membantu dalam membentuk generasi yang lebih sadar akan budaya dan lebih terbuka terhadap perbedaan.
Salah satu kegiatan utama dalam acara ini adalah “Mana Earthly Paradise,” di mana semua aktivitas dilakukan dengan prinsip ramah lingkungan. Mahasiswa diajak untuk mengunjungi tempat daur ulang sumpit, di mana sumpit yang biasanya digunakan sekali kemudian didaur ulang menjadi berbagai barang baru, seperti dudukan laptop, talenan, dan bahkan permainan tumpukan yang dibuat dari sumpit bekas.
Sebagai salah satu mahasiswa yang berpartisipasi dalam program Diversity Voyage di Bali, Nanditha menyampaikan pesan dan kesannya dengan penuh antusiasme dan apresiasi yang mendalam. Dalam pesannya, Nanditha menyampaikan betapa berharganya pengalaman ini bagi dirinya. Dia merasa terinspirasi oleh kemungkinan untuk berinteraksi dengan mahasiswa dari berbagai negara dan budaya. Menurutnya, pertukaran ide dan pengalaman dengan sesama mahasiswa dari luar negeri telah membuka pikirannya tentang kompleksitas dunia dan pentingnya toleransi serta pemahaman terhadap perbedaan.
“Partisipasi dalam program Diversity Voyage di Bali telah membuka mata saya terhadap kekayaan budaya dunia dan kepentingan pentingnya toleransi serta pemahaman terhadap perbedaan. Pertukaran ide dan pengalaman dengan mahasiswa dari luar negeri telah menginspirasi saya untuk terlibat secara aktif dalam mempromosikan keragaman dan kerjasama lintas budaya.” – ucap Nanditha
Pengalaman dalam kegiatan ini memberikan peluang untuk bertukar budaya dan meningkatkan keterampilan berkomunikasi dengan mahasiswa global lainnya. Merasakan lingkungan akademik bersama mahasiswa dari Toyo University, Jepang, merupakan pengalaman yang sangat berharga, di mana ide, pandangan, dan budaya komunikasi dapat dipertukarkan secara intensif. (AP)