Selamat Hari Natal, begitu terucap untuk yang merayakan. Ornamen menghiasi sepanjang jalan, pun kegembiraan yang menghiasi hati dan perasaan. Dua puluh lima desember sudah berapa kali Tuhan pertemukan. Waktu terasa cepat berputar dan berganti haluan. Masa bergulir hingga peraduan.
Semangat juang melawan pandemi sudah terlewati. Hingga datangnya hari ini yang dinanti umat Kristiani. Kami sebagai warga negara Indonesia menghormati sebagai sebuah bentuk narasi keagamaan. Kita semua sama-sama makhluk Tuhan. Yang berharap bisa bekerja sama dalam banyak pekerjaan.
Tak juga rasanya keliru juga mengharap di Natal ini ada sebuah perubahan. Kita ingin semua mengejawantah dalam kesejahteraan. Sebuah titik yang bisa dinikmati semua insan. Baik yang papa maupun yang bergelimang kekayaan.
Mari bersatu dalam sebuah perbedaan, jadikan momentum Natal ini sebuah catatan ringan. Bahwa kita semua sama menuju titik perjumpaan yang bisa kita kerjakan dan kolaborasikan. (ap)